Sauvinisme Membutakanmu
Engkau murka saat kau dengar kesenianmu diaku Malaysia
tapi tak kudengar kegiatanmu berkesenian di Indonesia
Engkau murka mendengar TKW diperkosa disana
Namun kau mencibir tiap kaum buruh di Indonesia memperjuangkan haknya
Engkau terbakar amarah mendengar rasisme mereka
Namun terhadap rakyat Timor dan rakyat Papua yang ingin merdeka karena terus ditindas kelas penguasa
kau teriakkan NKRI harga mati pada mereka,
(yang miskin berdarah-darah, dan dibuat menderita)
Dengan angkara di dada kau bakar bendera dan serukan ganyang Malaysia
seolah tiap nyawa yang hidup disana adalah rasis dan maling semua
Dengan emosi membuncah di kepala kau olok-olok bahasa mereka
padahal tahukah engkau olok-olokmu itu fiksi rezim demokrasi terpimpin yang merekayasa?
Kini kau mau sweeping semua warga negara Malaysia yang ada di Indonesia
Kutanya, salah apa mereka sampai harus kau ciprati pula getahnya?
Tahukah kau dulu kita pernah konferensikan kebudayaan kita, inventarisir semua kesenian, bahkan temukan kembali aksara Batak dan aksara Madura
Tapi tentu yang kau ingat tentang Lekra hanyalah anti ngak-ngik-ngok, genjer-genjer, dan dusta pendukung Orba
Tak kutampik bahwa negara Malaysia itu memang rasis dan feodal adanya
Kan kau temui sentimen negatif terhadap orang Indonesia dan kaum Tionghoa
Kan kau temui fakta bahwa mereka begitu melanggengkan stratifikasi sosial yang serupai kasta
Kan kau temui begitu banyak pelanggaran hak-hak manusia
Tak kutampik bahwa negara Malaysia itu memang penuh sentimen SARA
Kan kau temui perploncoan yang membagi mahasiswa menurut rasnya
Kan kau temui orang yang ganti agama dibui dan disiksa
Kan kau temui tiap media yang kritis dan tak pro penguasa akan dibredel begitu saja
tapi ada beda antara rezim dan rakyat jelata
seperti beda antara kelas penguasa dan orang biasa
Buruh dan tani di Malaysia juga sama ditindasnya
bahkan demonstran pun bisa serta merta dilempar ke penjara
Kita bukan dibedakan berdasarkan ras, tanah air, atau KTP kita
Melainkan apakah kita termasuk mereka yang memperjuangkan pembebasan ataukah penindasan
dan seperti penindasan tak akan bisa dibalas dengan penindasan
rasisme pun tak akan bisa dibalas dengan rasisme pula
Lepaskan sauvinisme yang membutakanmu
Hanya solidaritas perjuangan yang akan menyatukan dan menuntun kita semua
Karena rakyat tertindas dimana-mana berkawan dan bersaudara
Entah itu di Indonesia, Malaysia, Filipina, Palestina, Eropa, atau pun di Amerika
Karena itu,
Kenali siapa musuhmu sesungguhnya
Kenali dan lawan saat ini juga
Comments
One Response to “Sauvinisme Membutakanmu”Trackbacks
Check out what others are saying...[…] Sauvinisme Membutakanmu. Engkau murka saat kau dengar kesenianmu diaku Malaysia tapi tak kudengar kegiatanmu berkesenian di Indonesia Engkau murka mendengar TKW diperkosa disana Namun kau mencibir tiap kaum buruh di Indonesia memperjuangkan haknya Engkau terbakar amarah mendengar rasisme mereka Namun terhadap rakyat Timor dan rakyat Papua yang ingin merdeka karena terus ditindas kelas penguasa kau teriakkan NKRI harga mati pada mereka, (yang miskin berdarah-darah, dan dibuat menderita) Dengan angkara di dada kau bakar bendera dan serukan ganyang Malaysia seolah tiap nyawa yang hidup disana adalah rasis dan maling semua Dengan emosi membuncah di kepala kau olok-olok bahasa mereka padahal tahukah engkau olok-olokmu itu fiksi rezim demokrasi terpimpin yang merekayasa? Kini kau mau sweeping semua warga negara Malaysia yang ada di Indonesia Kutanya, salah apa mereka sampai harus kau ciprati pula getahnya? Tahukah kau dulu kita pernah konferensikan kebudayaan kita, inventarisir semua kesenian, bahkan temukan kembali aksara Batak dan aksara Madura Tapi tentu yang kau ingat tentang Lekra hanyalah anti ngak-ngik-ngok, genjer-genjer, dan dusta pendukung Orba […]